5 Tradisi “Nasi” Dari Berbagai Daerah Indonesia
Loading...
Prosesi pelaksanaannya juga unik dan menarik karena masing-masing daerah Indonesia memiliki prosesi yang berbeda-beda namun mungkin hampir sama denga daerah lain.
Untuk lebih singkatnya lebih baik anda simak 5 tradisi “Nasi” di berbagai daerah Indonesia :
Tradisi Ruahan Nasek, Sambas (Kalimantan Barat)
Tradisi ruahan
nasek atau sya’banan (sedekah nasi) di sambas ini hanya dilakukan pada bulan
sya’ban untuk menyambut Ramadhan. Tradisi ini biasanya diadakan oleh satu
keluarga dengan mengajak penduduk satu kampung atau tetangga terdekat untuk
makan di rumah keluarga yang mengadakan acara sya’banan. Diawali dengan
tahlilan dan do’a memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME kemudian dilanjutkan
dengan makan saprahan. Saprahan merupakan tradisi makan bersama dari daerah ini
yang terdiri dari 5 atau 6 orang dan biasanya terdapat lima sampai enam jenis
masakan dalam satu saprah (dalam satu tempat).
Tradisi Liwetan Orang Hamil Saat Gerhana
Bulan, Mojoketo
Tradisi ini merupakan tradisi
menanak nasi dari kabupaten mojokerto. Sesuai dari namanya liwetan yang artinya
menanak nasi. Masyarakat setempat percaya bahwa saat gerhana dan bulan mulai
meredup karena dimakan oleh makhluk jahat. Maka dilakukanlah prosesi memasak
nasi yang dilakukan oleh kerabat dari wanita yang sedang hamil.
Jika terjadi gerhana total si
perempuan hamil tersebut menggigit pecahan genteng, sambil tangan si ibu
mengelus perutnya. Sambil menggigit pecahan genteng tersebut ibu hamil
diwajibkan melewati kolong tempat tidur yang telah disiapkan. Pada saat yang
bersamaan anak-anak disuruh oleh tetua kampung untuk bergelantungan di
pohon-pohon. Dengan menjalankan prosesi ini diharapkan bayi yang berada dalam
kandungannya akan dilahirkan dengan sehat.
Setelah acara selesai makanan yang
telah dimasak tadi dimakan bersama sekaligus menandakan bahwa prosesi liwetan
telah selesai.
Tradisi lempar nasi
Tradisi ini
telah dipersiapkan dengan nasi beserta lauknya dibungkus dengan daun jati atau
daun pisang ditumpuk dan dikumpulkan di sebuah tempat yang di beri nama “Sendang
Tambak”. Dilanjutkan dengan memanjatkan do’a-do’a oleh para sesepuh setempat.
Kemudian sesepuh desa langsung memulai tradisi ini dengan melempar bungkusan
nasi yang telah dibawa tadi kepada sesama warga .
Tradisi ini
merupakan wujud rasa syukur masrakat atas hasil yang melimpah tahun ini. Meski
saling lempar, masyarakat tidak merasa sakit hati dan dendam antar satu sama
lain
Tradisi ini
terdapat dibeberapa daerah, di tanah jawa seperti ; Ngawi, Nganjuk, Pati, Kediri, dan Nglipar (Kabupaten
Gunung Kidul)
Tradisi gembrong liwet, Sumedang
tradisi gembrong
liwet atau dalam bahasa indonesia berarti menanak nasi liwet. Tradisi ini
dilakukan untuk menyambut bulan ramadhan dengan cara memasak nasi liwet di
halaman rumah atau ditengah sawah. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat
persaudaraan dan tali silaturahmi antar masyarakat
Tradisi Ba Bu atau Mee Bu, Aceh
Tradisi ba bu
atau mee bu (membawa nasi) dilaksanakan untuk menyambut kehadiran sang cucu
yang dilaksanakan oleh ibu mertua dari pihak suami yang diharapkan agar si bayi
dapat lahir dengan sehat dan nutrisinya tercukupi. Tak hanya nasi,
makanan-makanan lezat lain juga dibawa ketempat si ibu yang sedang hamil.
Tradisi ini biasanya berlangsung pada tujuh bulan kehamilan. Kemudian nasi dan
makanan yang diantar tersebut dimakan bersama-sama.
Baca >> Ketahuan Selingkuh, Penis Pria ini 'DiBakar' Pacar Hingga MatangBaca >> Dianggap Anak Setan, Bayi 4 Bulan Diinjak dan Dikubur Hidup-Hidup Oleh Orangtuanya
Baca >> Kisah Tragis Pengantin yang Tak Perawan, Saat Malam Pertama...
Loading...
0 Response to "5 Tradisi “Nasi” Dari Berbagai Daerah Indonesia"
Posting Komentar