Dianggap Sudah Mati 4 Tahun Lalu Kemunculan Pria ini Bikin Istri dan Anaknya Menjerit Histeris, Warga Satu Kampung Pun Jadi Heboh
Loading...
Seorang pria yang bernama Awaluddin (33) telah membuat warga dikampungnya menjadi heboh sampai-sampai keluarganya menjerit histeris. Hal Ini dikarenakan sudah empat tahun tidak ada kabar darinya hingga kemudian keluarga menganggap Awaludin meninggal dunia.
Tapi, setelah empat tahun, tiba-tiba saja dia kembali ke
kampung halamannya di Rengasdengklok.
Kepulangannya tersebut membuat seluruh keluarga Awaludin kaget
bukan kepalang. Ada yang menangis histeris dan haru menyambut kepulangannya
setelah ia dianggap meninggal dunia karena hilang selama empat tahun.
Ternyata, Awaluddin ini adalah bagian dari program percepatan
reunifikasi atau diperbolehkan kembali kepada keluarganya bagi penyandang gangguan
jiwa.
Hal tersebut dilakukan oleh Panti Sosial Bina Laras Harapan
Sentosa 3 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Awaludin dipulangkan ke pihak keluarganya
sebab sudah dianggap sembuh total oleh pihak Panti Sosial tersebut.
Sebelumnya pihak ISPDS
sudah melakukan pemeriksaan dengan lengkap untuk meyakinkan bahwa pasien
benar-benar sembuh untuk diperbolehkan pulang.
“Melalui proses skrining itu, kondisi psikotik akan dapat
diketahui perkembangannya. Apakah psikotik tersebut ringan, sedang, berat, atau
mungkin sudah pulih. Nah, yang kami pulangkan adalah mereka yang sudah
dinyatakan pulih sehingga bisa reunifikasi,” ujar Helmi, seperti dilansir
Tribunnews.com.
Menurut pihak ISPDS perawatan terbaik itu adalah keluarga. Dengan
perhatian dari keluarga akan sangat dapat membantu mereka untuk sembuh total.
Baca >> Ketahuan Selingkuh, Penis Pria ini 'DiBakar' Pacar Hingga MatangBaca >> Dianggap Anak Setan, Bayi 4 Bulan Diinjak dan Dikubur Hidup-Hidup Oleh Orangtuanya
Baca >> Kisah Tragis Pengantin yang Tak Perawan, Saat Malam Pertama...
Loading...
0 Response to "Dianggap Sudah Mati 4 Tahun Lalu Kemunculan Pria ini Bikin Istri dan Anaknya Menjerit Histeris, Warga Satu Kampung Pun Jadi Heboh"
Posting Komentar